Rabu, 06 Mei 2009

pria yang paling dihindari menjadi pria yang paling dicari

10 alasan kenapa pria yang ‘paling dihindari’ justru menjadi ‘pria yang paling dicari’

Mengapa saya tiba2 mengangkat topik ini? alasannya sederhana, karena saya mengalaminya. Seorang pria yang paling saya hindari, tipikal pria yang cukup tampan dan nampaknya dia menyadari dirinya tampan, sedikit punya kharisma (kata orang sih-red), piawai bermain musik dan kepiawaiannya ini jelas bikin banyak wanita luluh, suka tepe2 a.k.a tebar pesona, dan yang paling utama sih sudah berhasil menjerat banyak korban (rampok kali-red).

Awalnya pria ini hanya ‘numpang lewat’ dalam hidup saya, dan karena saya sudah tahu sejarah pria ini, saya dengan tegas membangun tanda dilarang stop dan dilarang parkir dalam hidup saya. Namun entah angin apa yang membuat pria ini tiba-tiba melewati hidup saya lebih lama, dan tidak hanya itu, pria itu bahkan parkir tepat di tanda dilarang parkir yang saya buat. Saya coba usir, tapi rasanya agak kurang berhasil. Tanpa sadar saya seperti mengijinkan pria itu parkir lebih lama. Bahkan ketika dia hampir pergi justru saya yang menahannya. Ya ampun, kenapa jadi seperti membicarakan angkutan umum ya?? Entahlah, yang pasti kehadirannya berhasil membuat saya gundah. Berulang kali saya bertanya pada diri saya sendiri apa yang bisa membuat pria yang paling saya hindari justru menjadi pria yang paling saya cari...Well, inilah alasan yang berhasil saya temukan (dan semoga jadi pelajaran bagi kamu yang juga mengalaminya):

  1. Tanda dilarang stop dan dilarang parkir yang saya buat kurang besar dan kurang jelas, jadi pria itu bisa melanggarnya.
  2. si pria buta tanda, jadi ya dia bisa seenaknya melanggar.
  3. Mungkin lain kali harus bikin benteng sekalian, sama sekali tidak memberi kesempatan buat pria itu masuk dalam hidup saya.
  4. Pepatah jawa bilang ‘wejeng tresno jalaran soko kulino’ artinya cinta datang karena terbiasa. Wow saya masih belum mau bilang (dan rasanya sih memang belum) kalau saya sedang jatuh cinta, tapi pepatah ini kira-kira artinya gini : pria itu tiba2 masuk dalam hidup saya, saya mulai terbiasa akan kehadirannya, dan ketika dia tidak ada saya mulai mencarinya karena ada kebiasaan yang hilang..jadi ini bukan salah saya dong??!!(masih membela diri-red).
  5. Saya kangen sama ke-jail-annya, kangen sama sikapnya yang nyebelin, kangen sama kelakuannya yang suka nge-gerecokin hidup saya..jadi saya kangen sama sifatnya ya,bukan kangen sama orangnya (masih aja membela diri-red).
  6. Watch out of your mouth. Kayanya saya mulai memakan perkataan saya sendiri...fiuh..
  7. Batas benci dan cinta memang tipis, jadi susah banget dibedakan mana benci, mana cinta (sudah berhenti membela diri-red).
  8. Well, pria itu sebenarnya ngga nyebelin2 amat, ngga perlu terlalu dihindari sih..okey2, jujur deh saya sudah berhasil dibikin penasaran sama si pria.
  9. Cara paling gampang untuk menaklukan hati wanita kan dengan membuatnya penasaran...and you did it!!!
  10. Iya deh saya ngaku, saya kangen dia dan saya mulai mencarinya.

050509...10 p.m.

kehilangan

Kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup kita emang bukan hal yang mudah.

Kita jadi kehilangan tempat bersandar…

Kehilangan orang yang selalu bikin kita tersenyum

Kehilangan temen berantem

Dan terutama seperti kehilangan sebagian kecil dari hati kita.

Waktu nyokap gue meninggal setaun yang lalu…

Gue ngerasa kehilangan banget

Bahkan rasa kehilangan itu masih membekas sampai hari ini.

Iya sih, emang udah ga sesedih dulu

Tapi ada saat-saat di mana gue tiba2 aja kangen ama nyokap.

Kangen ama tawanya

Kangen ama omelannya

Kangen saat2 di mana gue bisa tiduran di pahanya ampe gue ketiduran.

Kadang bahkan gue masih berpikir, “Andaikan aja dia masih ada”

Banyak hal yang pastinya berubah waktu kita kehilangan orang yang kita sayang

Karena udah ga ada lagi tawanya

Udah ga ada lagi suaranya

Dan karena udah ga ada lagi dia dalam hari2 kita.

Tapi semuanya juga ga akan sama kalo dia masih ada

Kita jadi ga akan pernah belajar

Kita jadi ga akan pernah memahami betapa berartinya dia dalam hidup kita

Dan kita ga akan pernah mengerti bahwa dia telah memberi warna dalam hidup kita.

Gue tau sih kehilangan itu rasanya sakit

Gue tau itu juga ga gampang.

Tapi gue akan tetap menghargai rasanya kehilangan

Karena dari situ gue jadi banyak belajar

Untuk jadi lebih dewasa

Untuk lebih menghargai setiap detik kebersamaan yang gue punya sama orang yang gue sayang

Untuk ga egois, dan belajar lebih peduli

Untuk berani mengungkapkan sayang

Dan terutama untuk mengerti bahwa masih banyak orang2 di sekeliling kita yang sayang sama kita dan bisa kita sayangi.

By : mita

Didedikasikan untuk orang2 yang udah pergi lebih dulu

sahabat

Hari ini saya sedikit bertengkar dengan sahabat saya. Masalahnya sederhana sih, karena saya terlambat datang saat janjian dengannya. Saya tahu sebenarnya ini salah saya, tapi kemudian muncul berbagai pembelaan. ‘saya kan sudah memberi kabar bahwa saya akan datang terlambat karena saya harus mengerjakan pekerjaan yang penting’ juga ‘kalau memang dia tidak mau menunggu saya kenapa dia pergi tanpa memberi kabar, sehingga saya menunggunya cukup lama’. Di samping adanya pembelaan-pembelaan itu, saya juga kesal pada sikap sahabat saya yang membuat masalah semakin runyam. Pada akhirnya saya membenarkan diri saya, bahwa ini murni bukan salah saya. Jadi wajar dong kalau saya kesal. Akhirnya saya mengirimnya sebuah sms singkat permohonan maaf, tanpa mengharapkan balasan darinya.

Anehnya, sepanjang sisa hari ini, saya malah bertambah kesal. Perasaan hati saya tidak enak dan saya sama sekali tidak tahu apa penyebab jelasnya. Ketika saya masuk kamar dan coba merenung, tiba-tiba terlintas wajah sahabat saya dan apa yang terjadi tadi. Pikiran jahat saya berkata, “Gue ga salah lagi, salah dia aja kenapa waktu gue sms dia ga bales.” Atau “ Gue ga salah lagi, dia aja yang keterlaluan kalo ngambek, ga mau ngomong terus malah bilang ke orang lain.” Tapi semakin saya berkata bahwa saya benar dan dia yang salah, justru ini semakin melukai hati saya.

Saya bersahabat dengannya bukan sehari dua hari, tapi hampir 6 tahun. Waktu yang cukup lama untuk mengenal karakternya, mengenal seperti apa kalau dia marah, mengerti apa saja yang dia suka atau apa saja yang dia benci, waktu yang cukup juga untuk kami tertawa bersama dan saling berbagi. Tapi 6 tahun juga waktu yang cukup bagi kami untuk kami isi dengan pertengkaran-pertengkaran. Lucunya pertengkaran itu membuat kami semakin dekat dan saling kenal satu sama lain.

Ketika kami bertengkar, kami mungkin saling menyakiti, tapi tanpa sadar justru kami sedang menyakiti diri kami sendiri.

Sekarang ini saya memang malas untuk sms dia, mungkin dia juga. Tapi saya tidak pernah benar-benar malas untuk kembali berbicara dengannya. Baru beberapa menit kami bertengkar, saya sudah kangen mendengar suaranya. Jadi biarlah seperti ini. Saya yakin besok kami akan bersikap seperti biasa lagi. Tanpa harus minta maaf dengan ritual salam-salaman tentunya.

Saya pikir memang seperti itulah sahabat. Bisa saling mengenal sama seperti saya mengenal diri saya dengan baik. Seperti apa pun saya kesal pada sahabat saya, seperti apa pun saya marah padanya, saya tetap mengasihinya karena dia adalah sahabat saya.

Tha...020208

p.s. based on a true story, gara2 kesel ama flie

would you marry me

Anda adalah wanita muda yang menarik, cerdas, dan energik. Memiliki karir yang menjanjikan, sahabat-sahabat yang setia, namun tengah menanti prince charming yang tepat. Anda berharap prince charming itu akan datang melamar anda, bersedia menghabiskan sisa hidupnya dengan anda, memiliki anak-anak yang lucu, hidup yang mapan, and live happily ever after. is this story sound familiar???

Nampaknya cerita-cerita seperti ini masih menjadi impian setiap wanita, entahkah mereka itu wanita metropolis dengan life style yang 24/7, bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, atau wanita dari golongan socialite, atau wanita yang masih hidup dengan prinsip nrimo, dan yakin bahwa kodrat wanita itu akhirnya kembali ke dapur.

Tapi benarkah ketika prince charming itu datang, hendak menyematkan cincin di jari manis Anda, Anda merasa impian Anda jadi kenyataan. Apakah akhirnya Anda merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Atau justru hal ini menambah masalah dalam hidup Anda??

Saya dan sahabat-sahabat saya selalu memiliki mimpi-mimpi konyol tentang pernikahan. Kalau kami mulai stress dengan rutinitas kami, biasanya kami memulai obrolan konyol tentang pernikahan yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. kami menyebutnya dengan istilah autis, karena ketika kami mulai membicarakan hal ini, kami seperti anak autis yang memiliki dunia kami sendiri. Siapa yang akan menikah duluan lah, Ingin jadi mantu presiden lah, ingin menikah di uluwatu Bali, sampai meyiapkan nama untuk anak-anak kami nanti. Konyol memang karena kenyataannya kami masih mahasiswi tingkat akhir, sedang stress menyusun skripsi, dan parahnya pacar pun kami belum punya.

Tapi kekonyolan ini akhirnya membuat saya berpikir, take it seriously deep into my mind, ketika salah satu sahabat saya tersebut bercerita bahwa pria yang sedang dekat dengannya saat ini (baca : tidak ada status pacaran diantara mereka) membawanya pada keluarganya dan memintanya secara langsung untuk menikah dengannya, tahun ini juga. Di saat yang sama, pria yang selama ini telah memiliki tempat khusus di hati sahabat saya itu (baca : tidak ada juga status diantara mereka), kembali datang dan membuat seluruh pertahanan yang dibuat runtuh, namun tidak menjanjikan apa-apa.

Jika hal ini terjadi pada Anda, apa yang Anda akan lakukan??Saya rasa ini bukan lagi bicara soal siap atau tidak siap kita menikah, tapi berubah menjadi yakin atau tidak yakin. Pertanyaan saya selanjutnya adalah, yakinkah kita pada pria yang datang melamar kita, bahwa he’s the one, prince charming yang Tuhan berikan buat kita.

Dilematis memang, tapi saya tidak bermaksud membuat Anda bingung. Atau kalau cerita sahabat saya persis seperti yang Anda alami saat ini, saya juga tidak bermaksud membuat Anda ragu. Tapi saya saat ini hanya ingin membuka sedikit mata Anda, para wanita muda yang akan melepas masa lajangnya, baik dalam waktu dekat ini atau pun nanti, bahwa pernikahan tidak hanya soal kesiapan, tapi juga keyakinan bahwa bersama dia-lah kita akan menghabiskan sisa hidup kita. Bersama dia-lah kita akan berbagi hidup, berbagi mimpi, buka mata tutup mata, tarik napas keluar napas kita habiskan bersamanya. Demi dia kita rela meninggalkan keluarga kita, demi dia kita rela melepaskan karir yang menjanjikan, dan demi dia juga kita rela melupakan mimpi-mimpi kita dan kembali menata mimpi yang baru bersamanya.

Hingga saat ini saya masih bertanya, Bagaimana caranya kita bisa yakin bahwa pria yang datang melamar kita itu adalah the one and only yang Tuhan berikan. Mungkin ini sedikit pelajaran yang dapat saya ambil dari kisah sahabat saya tadi, dan semoga saja bisa juga sedikit membuka pikiran Anda. first, saya yakin ketika seseorang itu datang dan bertanya would you marry me hati anda sudah tahu jawabannya. Masalahnya, apakah Anda mau mendengarkan suara hati Anda atau tidak. second, tubuh kita sebenarnya akan memberikan sinyal-sinyal tertentu untuk mengambil keputusan. Jadi belajarlah peka pada sinyal tubuh Anda. last but not least, hati-hati dengan apa pun yang kita ucapkan. Kita tidak akan pernah tahu kan apa yang akan terjadi besok, jadi kalau ternyata ucapan-ucapan konyol kita jadi kenyataan, tawa miris lah yang tersisa.

Tha

090309...inspired by my best friend’s life

editorial notes maps-50%

Editorial Notes...

Beberapa hari yang lalu, sahabat saya menceritakan kisah seseorang yang membuat saya banyak belajar. Orang itu hanya beberapa tahun lebih tua dari saya. Dalam usia mudanya dia harus menderita HIV, sakit yang tidak dapat disembuhkan dan dianggap memalukan oleh masyarakat. Dia juga hancur karena drugs. Dalam kondisi kaya gini biasanya orang putus asa, depresi, dan memilih mengakhiri hidupnya dengan loncat dari GAP lantai 8 (ups!). Tapi apa yang terjadi dengan dia, dia bangkit memilih menghabiskan sisa hidupnya dengan membanu orang2 yang senasib dengan dia dan nggak pernah mengeluh...

Saya merasa sangat tertampar mendengar ceritanya. Saya hidup dengan normal, bisa kuliah, punya sahabat2 yang baik, dan bisa menulis di MAPS..tapi saya masih suka mengeluh dengan hidup saya. Apakah saya sedang menjalani hidup setengah-setengah? dengan mengeluh dan nggak bersyukur saya seperti menyia-nyiakan 50 % dari hidup saya...

Ngomongin soal 50 %, pas banget sama issue yang dibahas MAPS kali ini. Kamu bisa baca banyak hal menarik tentang 50 %, ada 50 % cewe-cowo, 50 % foto, de el el. Tenang nggak semua 50 % jelek kok, karena biarpun temanya 50 % tapi yang MAPS berikan 100 %.

Concern sama issue 50 %, MAPS juga hadir dalam tampilan 50 % dari edisi sebelumnya, harga 50 % dari edisi sebelumnya...pas banget buat kamu yang energik, sibuk dan eksis di psikologi. Good things come in small package, kan?

Balik ke cerita yang tadi, bagus enggaknya 50 % tergantung dari sisi mana kamu melihatnya. Menjalani hidup 50 % jelas enggak banget, tapi kalau kamu memang hanya punya 50 % lagi dari sisa hidup kamu, dan kamu jalanin 100 % itu baru keren.

Enjoy the 50 % issue ya...

editorial notes maps-broken heart

Editorial Notes...

Beberapa hari yang lalu saya membaca blog sahabat saya. Isinya adalah tentang gimana dia patah hati karena cowo yang dia suka tidak mempunyai perasaan yang sama. Saya tahu banget, kisah sahabat saya dengan cowo itu. Mulai dari mereka kenalan, deket, sampai cewenya nembak, tapi si cowo tetep cuek. Sebagai sahabat saya ikut ngerasain sakit hatinya dia.

Jatuh cinta lalu patah hati, kayanya memang sudah menjadi bagian dari siklus kehidupan. Tiap orang yang pernah ngerasain jatuh cinta, biasanya juga pernah ngerasain patah hati. Well, itu wajar aja lagi...selama kamu masih berpikir life still goes on...dan ga terus larut dalam sedihnya patah hati kamu.

So, MAPS pengen banget di edisi spesial kali ini mengupas tuntas soal “Broken Heart”. Kenapa spesial?? Karena MAPS kali ini ngasi gift agenda buat setaun, yang moga2 bermanfaat buat kamu semua. Terus kamu juga nggak akan menemukan gossip atau campuzz life, kenapa? Of course, biar MAPS yang nyatu ama agendanya ga akan pernah basi. But don’t worry, banyak yang bisa kamu dapatkan di MAPS edisi spesial ini, such as all about broken heart issue, tips tolol masa kini, Ada juga wawancara eksklusif dari asdos baru kita Teri, plus wawancara dari temen kita yang udah married, dan masih banyak artikel seru lainnya, dan tentunya agenda yang bisa kamu manfaatkan buat nulis jadwal praktikum, tugas kuliah, atau dicoret-coret pas lagi bosen dengerin dosen hehe (becanda kok-red). Jadi biar harga naik dikit tetep worth it dong ya...

Last but not least, we all crew MAPS mengucapkan ‘selamat bangkit hai kamu orang2 yang pernah patah hati, Fighting!!!” Happy reading ya...

4 alasan kenapa akhirnya MAPS memutuskan mengangkat topik ‘broken heart’ justru di bulan kasih sayang ini :

1. Hampir semua crew MAPS pernah ngerasain patah hati...Oow..

2. Waktu tema ini diusulkan di rapat perdana kita, hampir semua orang yang ada saat itu setuju dan mau menuliskan pengalamannya waktu patah hati. Padahal ujung2nya tetep aja kudu dikejar-kejar pas deadline. Hehe...

3. kita punya prinsip ‘berani jatuh cinta kudu berani juga patah hati’

4. Kayanya belum pernah ada tuh majalah yang mengangkat topik patah hati...

editorial notes maps-friendship

Editorial Notes...

Finally, setelah rapat berkali-kali, nentuin tema, ngehubungi orang2 yang sibuknya udah ngalahin artis buat wawancara, mikirin artikel, dll. Akhirnya majalah ini jadi juga. Well, dengan bangga kami persembahkan, kami launching-kan, edisi perdana dari MAPS alias Majalah Psikologi.

Mungkin kamu banyak yang penasaran apa sih MAPS? MAPS itu majalah yang dibuat khusus oleh anak2 psikologi buat kamu semua anak2 psikologi, untuk menampung semua ide2 kreatif kamu, aspirasi ato uneg2 kamu, dan tentunya sebagai wadah buat kita berkomunikasi. (ato sekedar cari tau tentang gosip2 terbaru hehe..)

MAPS edisi perdana ini bakalan ngebahas all about friendship.

“ In friendship we share everything : laugh, pain, stories, and secrets. Even the darkest one “

Pernah denger quote itu kan? Friendship emang topik yang ga bakal pernah abis buat dibahas. Ga cuma di kalangan kita aja sebagai mahasiswa, tapi di antara dosen2 kita juga ada loh…di sini kamu bisa baca tentang kisahnya Bu Sum n Bu Sian, ada juga geng2 yang cukup exist di tiap angkatan, ga ketinggalan juga liputan kegiatan SEMA yang baru.

Penasaran?? Makanya jangan ampe ketinggalan MAPS edisi perdana ini.

Buat temen2 crew majalah n mading, thanks banget buat kerja kerasnya…upahmu besar di surga nak hehe..thanks juga buat ketua SEMA FP, BPH SEMA, bu Kabid kita, yang udah ngedukung dan ngesupport kita ampe majalah ini jadi…juga buat Bapa Dekan tercinta, Pa Sanusi, makasih banget buat semuanya. Buat dosen2, buat..(udah ah, kok jadi kaya dapet award gini)

Pokonya buat kamu semua yang udah mau baca thanks pisan. Happy reading aja deh..